Rabu, 23 November 2016

Bekantan di Mangrove Paloh

Hai guys, ini masih seputar daerah Paloh ya.
Kalian pasti tau dong hewan yang satu ini, namanya Bekantan atau bahasa Melayunya Kalilaek, hewan lucu, berbulu pirang dan berhidung mancung ini sudah di lindungi dan semangkin langka.

Saat ini keberadaan hewan yang bernama Bekantan atau  Kalilaek sudah semangkin sedikit populasinya dan terancam punah.


                                                      foto@ Gunawan/ Agun Ewuu\



Dahulu, tak memerlukan waktu lama dan tidak sulit untuk melihat kebradaan Hewan berhidung mancung dan Pirang ini, hampit di sepanjang hutan muara Mangrove yang masih blantara di Paloh kita bisa melihatnya.
Bahkan di belakang rumahku saja, setiap pagi dan sore aku sering melihatnya, tapi itu dulu guys, sekarang?

                                                                 foto@ Bang Sanji

                                                 Foto@ Puput Erwandi

Ini adalah potret kawan-kawan kita yang di Paloh, yang sedang mencari dan menyusuri sungai atau muara Paloh untuk melihat keberadaan Bekantan.

Sekarang karena habitatnya terganggu dan rusak, keberadaannya juga terancam oleh pemburuan liar, sehingga populasi mereka sudah semangkin sedikit dan sulit di jumpai.
Kita harus melakukan pencarian atau menyusuri sungai atau muara Paloh, itu pun belum tentu bertemu dengan sipirang dan mancung ini.

Sangat di sayangkan sekali kan, ini adalah aset/ ikon kita guys, aset Paloh dan Indonesia yang wajib kita jaga dan kita Lestarikan.


foto@ Rasuani

Disinilah peran Hutan Mangrove sebagai habitat bagi Si Pirang berhidung mancung (Kera Belanda).
                                                            foto@ Puput Erwandi

Taman Hutan Mangrov di buat untuk memperbaiki ekosistem habitat  tempat hidup  Bekantan,
agar dengan habitat yang baik, Hutan berfungsi normal dan keberadaan mereka terlindungi dan terjaga oleh kesadaran kita sebagai pemuda dan masyarakat  yang memegang nilai konservasi untuk menjaga dan melestarikan Taman Mangrove dan Bekantan.


                                                                      Foto@ Rasuani

Guys, mereka bukan untuk diburu, biarkan mereka hidup bebas.
Mereka adalah warisan keindahan alam untuk anak cucu kita nanti, biarkan habitatnya tetap hijau agar mereka terjaga dan lestari.

Kalau bukan Kita, siapa lagi.
Kalau bukan Sekarang, Kapan lagi.

Semoga, harapan baik untuk Hutan Mangrove yang merupakan  tempat hidup bagi Bekantan dan sejenisnya bisa terwujud, dan untuk alam yang lebih baik juga untuk kelestarian satwanya.

Salam Bekantan, Salam Mangrove dan Salam Konservsi......!!!!!!

1 komentar: